Rabu, 20 April 2016

Ketika Bepe 'Belajar Bicara'

Unek-unek, buah pikir, sampai curhatan Bambang Pamungkas bisa dibaca pada buku dan blognya. Untuk kali pertama Bepe akan berbicara langsung soal dirinya. Tentang cinta dan tanggung jawabnya.

Berbicara di atas panggung, di hadapan banyak orang jadi hal yang baru untuk Bepe. Sebagai pesepakbola dia dikenal sebagai sosok yang irit bicara. Dia juga sangat selektif mengeluarkan komentar.

Tapi mulai sekarang Bepe akan sering berbicara di hadapan publik. Bepe akan memulai profesi baru sebagai motivator. Dia mengatakan pilihan itu bermula dari diskusi kegalauan soal sepakbola Indonesia dua bulan lalu. Mau tak mau dia harus belajar bicara.

Mengenakan jas biru, Bepe mengumumkan rencana itu di hadapan media, di Jakarta, Rabu (20/4/2016). Dia didampingi Valentino Simanjuntak sebagai EO acara.

"Sebenarnya kurang lebih sama (antara menulis dan bicara), tapi menulis lebih bisa diedit karena saya mempunyai waktu untuk mengedit. Setiap kali ada typo di sana atau di sini bisa dibenarkan. Kalau bicara kan tidak bisa diedit. Kalau suda keluar ya sudah akan jadi konsumsi," kata Bepe.

"Jujur selama 1,5 bulan ini saya sedang beljar bicara sampai anak saya bilang: 'bapakmu sudah gila ya', karena sering saat di kamar mandi atau di ruangan lain dan di manapun saya belajar bicara. Itu bagian dari tanggung jawab saya ketika saya terima bagian project ini selalu berusaha terbaik semampu saya. Itu bagian dari komitmen dalam setiap yang saya lakukan. jadi kesimpulannya: lebih sulit berbicara sebenarnya," tutur dia.

Keampuan bicara Bepe itu akan diuji dalam acara #BEPE20Bicara Battle of Life 'Cinta versus Tanggung Jawab'. Agenda tersebut bakal dihelat pada 28 April 2016 di Usmar Ismail Hall, Kuningan, Jakarta.

Dalam acara yang digagas Belife Project tersebut, pemain yang akrab disapa Bepe itu bakal mengungkapkan perjuangan dia sebagai pesepakbola. Termasuk sisi-sisi kontroversi yang dibuat dalam kariernya itu. Termasuk pergulatan batin dan pertengkaran Bepe sebagai anak, suami dan menjadi bapak.

"Teman-teman sudah melihat saya bermain bola, membaca tulisan saya maka mendengar saya berbicara akan jadi opsi lain. Battle of life dalam hidup saya adalah cinta dan tanggung jawab. Seperti itulah pertempuran saya dalam menjalani hidup. Bisa jadi atlet lain memiliki battle of life-nya masing-masing."

"Ada lima poin atau lima hal atau lima pertarungan terberat dalam karier saya, mungkin teman-teman sudah tahu hasilnya tapi mungkin tidak tahu prosesnya. Selengkapnya nanti akan saya beberkan di sana. Misalnya kenapa saya tidak mau main di tim nasional tapi kemudian akhirnya bergabung. Proses sampai saya memutuskan bergabung akan saya sampaikan nanti," tutur dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar