Jumat, 15 April 2016

Amin Prihantono Mengembangkan Usaha di Toko A-17

Tahun ini, Amin Prihantono berharap bisa tamat dari kuliah di
jurusan ekonomi manajemen, STIE Perbanas. Dia juga memulai usaha dengan membuka toko di kampung halamannya, Wonosobo.

Selain bertumpu kepada profesi pebasket, Amin mulai menjadi wirausaha. Dia mendirikan toko sepatu basket di daerah asalnya Wonosobo, Jawa Tengah.

Pemilihan lokasi yang terletak di kaki dataran tinggi Dieng itu bukan tanpa alasan.  "Kalau di sana ada mama yang mengurus, tapi kalau di sini (Jakarta, red) saya belum bisa terjun langsung," ungkap Amin.
       
Selain itu, Wonosobo belum memiliki toko yang menyediakan sepatu basket. Dari pengalamannya, tidak mudah para pemain basket yang biasanya memiliki ukuran sepatu jumbo mudah menemukan sepatu di sana. Tentu saja itu menjadi potensi pasar yang menggiurkan..

Dulu, sewaktu masih tinggal di Wonosobo, Amin bahkan harus ke ibukota Jawa Tengah, Semarang, untuk mendapatkan sepatu sesuai ukuran kakinya yang mencapai 44.
       
Tes pasar tidak sulit. Dua tahun lalu, Amin mengadakan 3 on 3 di Wonosobo. Tak disangka, pesertanya melimpah. "Dari sana timbul ide untuk membuka toko sepatu.  Syukurlah sampai sekarang lancar," ungkapnya.

Kebetulan, rumah orang tuanya yang terletak di tepi jalan raya itu memang memiliki kios yang awalnya digunakan untuk usaha wartel.  Sayang, perkembangan handphone alias telepon genggam membuat wartel itu sepi. Awalnya, keluarga Amin tetap mempertahankan usaha lawasnya itu tapi tetap tak bisa melawan zaman.

Untuk lebih memopulerkan tokonya itu, Amin sengaja memilih nama tokonya dengan inisial dan nomor punggung yang kerap dipakainya. Jadilah A-17 sebagai nama toko sepatunya itu.

Meski toko itu berada di Wonosobo, Amin memilih untuk belanja di Jakarta. "Di sini lebih banyak sale," ucap dia. 

Selain itu, dia juga tak ragu untuk membeli sepatu bekas pakai rekan-rekannya di SM untuk menambah keragaman toko tersebut. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar