Banyak mantan atlet yang enggan meneruskan kepiawaian kepada anak-anaknya. Tapi Amin Prihantono tak melarang buah hatinya untuk mengikuti jejak dia sebagai atlet, asalkan bukan jadi pebasket. Kenapa?Tak sedikit mantan atlet yang tak ingin anak-anak mereka mengikuti karir sebagai atlet. Alasannya kesejahteraan dari pemerintah belum bagus-bagus amat.
Tapi, prinsip itu tak dianut Amin Prihantono. Dia memberikan kebebasan kepada anak semata wayang yang kini masih berusia 15 bulan Nasywa Putri Ayu Aristy. Dia optimistis sikap pemerintah bakal berubah seiring perjalanan waktu. Kalaupun tidak terjadi, dia sudah membuktikan sebagai pemain profesional mampu menjadi tulang punggung keluarga.
Namun, tak lantas Amin memberikan kebebasan tanpa syarat. "Asal jangan basket tak apalah dia nanti memilih untuk jadi atlet," ungkap Amin. Lho kenapa?
Sebagai pemain, Amin melihat risiko para pemain wanita lebih besar daripada pria. Karena, pemain basket harus sering melakukan adu badan. "Kasihan kalau anak cewek," imbuh suami Christy Setyawaty tersebut.
Hingga saat ini, dia memang belum memiliki rencana untuk mengarahkan Nasywa menekkuni satu bidang olahraga. Dia memilih untuk melihat bakat puteri pertamanya itu seiring pertambahan usia.
Amin mengakui tak gampang membagi waktu bersama Nasywa. Apalagi,
saat kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) sedang digeber. Hampir setiap akhir pekan dia meninggalkan Jakarta.
Bahkan, kalau sedang ada jadwal latihan pagi, Amin rela tidur di mess SM di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Sedangkan di weekdays, Amin masih harus menyempatkan waktunya untuk ke kampus STIE Perbanas di kawasan Kuningan, Jakarta.
Note: ditulis 29 Mei 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar