Jeany 'Momo' Harmono memutuskan pensiun setelah tak punya lagi pesaing di balap motor road race. Kini, lewat sekolah balap, dia mencari pebalap-pebalap perempuan penerusnya.
Sudah tak punya pesaing menjadi alasan utama Jeany 'Momo' Harmono pensiun dari balap motor
road race. Perempuan 36 tahun itu masih terus mencari 'lawan' sepadan lewat sekolah yang dibangunnya.
Jeany akhirnya meninggalkan sirkuit aspal di tahun 2008. Di tahun berikutnya, perempuan kelahiran Surabaya 3 Juni 1978 tersebut sesekali masih tampil. "Kalau kangen, ya ikut saja," kata Jeany.
Tapi, setelah itu Jeany benar-benar tak balapan lagi. Balapan di kelas seeded bebek dua mulai berat untuk dimenangkan. Tapi, dia masih terlalu tangguh jika turun di kelas khusus wanita sehingga tak diperbolehkan ikut serta.
Kesulitan mendapatkan lawan itulah yang menjadi salah satu alasan Jeany mendirikan sekolah balap Jeany Harmono Racing School di Surabaya pada tahun 2010. Dia berharap besar bisa memoles pebalap putri.
"Lagipula daripada ilmunya nganggur, lebih baik dibagi-bagi. Usia murid enggak ada batasan. Sekarang paling kecil 8 tahun. Paling tua bisa bapak-bapak, biasanya orang-orang moge. Katanya kalau turing biar enggak kaku," kata Jeany dengan logat Surabaya yang kental itu.
Ya, sekolah balap motor road race itu dibuka untuk umum. Tua, muda, anak-anak, laki-laki ataupun perempuan. Jeany hanya mensyaratkan para peminat datang mendaftar, bayar biaya sekolah, dan mendapatkan restu dari orang tua masing-masing.
Jeany menawarkan paket belajar, bisa harian atau dua mingguan. Setelah jadwal ditetapkan, si anak didik bisa datang ke Sirkuit Kenjeran, Surabaya. Motor dan mekanik sudah disiapkan. Tinggal gas dan ngeng....siswa bisa langsung diawasi oleh Jeany. Eh, syarat lainnya fisik sudah harus siap untuk menggeber motor sekencang-kencangnya.
Untuk kelas pemula, motor yang disediakan adalah motor standar yang dikendarai ibu-ibu ke pasar alias yang tak banyak modifikasi yang dipakai. Tapi untuk kelas lanjutan barulah Jeany menyiapkan motor yang siap digas lebih kencang.
"Saat latihan kan terlihat siapa yang benar-benar niat atau sekadar ikut-ikutan. Kalau mereka tak takut jatuh dan niat sungguhan untuk jadi pebalap, saya juga siap pol-polan bagi ilmunya," ucap perempuan yang setia dengan rambut pendek tersebut.
"Kalau ada murid yang datang bersemangat ya aku ikut semangat. Kalau murid males ya aku ikut males. Tapi itu kan tantangan, sebisa mungkin aku harus pompa semangat mereka. Pertama terkait fisik, barulah teknik. Jangan sampai baru beberapa putaran langsung drop fisiknya. Makanya aku siapkan latihan fisik dulu," jelas lulusan guru Universitas Adi Buana itu.
Nah, agar penanganan bisa intensif Jeany membatasi empat pebalap dalam satu hari latihan. Jumlah itu tak bisa ditawar.
"Kalau pebalapnya lebih dari empat nanti saya sendiri yang akan kesulitan di sirkuit. Selain harus ngantri, saya enggak bisa ngontrol di sirkuit. Saat mereka belok seperti apa. Makanya, saya harus benar-benar ada di tengah sirkuit," ucap dia.
Kendati semua berjalan lancar, Jeany yang kini juga tengah jadi asisten pemusatan latihan daerah Jawa Timur itu masih menyimpan satu keinginan yang belum juga terkabul. Alasan itu sekaligus misi dia mendirikan sekolah balap.
"Bukan, bukan soal uang. Toh, aku enggak pernah nombok. Aku ingin punya murid cewek yang bisa berkembang paling enggak sejajar dengan prestasiku, lebih bagus lagi kalau bsia lebih bagus dari aku," harap dia.
"Biasanya sih problem pebalap cewek ada pada orangnya masing-masing. Nyari pebalap perempuan susah, enggak banyak yang mau balapan road race susah. Pada takut lecet parah, kan langsung ke aspal.
"Persoalan akhir ada pada mental juara. Ini yang kadang harus didampingi. Cuma butuh sering latihan dan ikut kejuaraan nasional dan internasional," jelas mantan pebalap yang belajar sampai ke Inggris itu.
Jeany 'Momo' Harmono
Nama lengkap: Nanda Indira Jeany
36 tahun
Prestasi:
Juara Kejuaraan Nasional road race khusus kelas wanita 1995-1998
Runner-up kelas pemula Kejuaraan Nasional 1999
Peringkat III Kejuaraan Nasional kelas bebek 2 tak underbone 125 cc
Peringkat V Kejuaraan Nasional kelas bebek 2 tak underbone 110 cc
Aktivitas:
- Pemilik dan pelatih di Jeany Harmono School
- Pemilik Jeany Harmono Outlet Otomotif
- Asisten pelatih puslatda balap motor IMI Jawa Timur