Tim sepak bola Indonesia babak belur di pentas SEA Games XXV/2009 Laos Desember lalu. Namun, sebagian di antara skuad Garuda –julukan timnas Indonesia–masih bisa pulang dengan 'kepala tegak'.
Meski gagal membawa pulang medali, mereka sukses mendapatkan gadis pujaan. Sebut saja Djayusman Triasdi dan Lucky Wahyu Dwi Permana. Dua penggawa timnas yang sama-sama berasal dari Persebaya Surabaya itu sukses menggaet dua pemain voli indoor. Djayusman mendapatkan cinta Novriali Yami, sedangkan Lucky kian lengket dengan Maya Puspita Widyastuti.
Inilah kali pertama mereka melewati Hari Valentine dengan status sebagai pasangan kekasih. Sayang, karena tuntutan profesi, dua pasangan tersebut tak bisa menghabiskan waktu bersama di Hari Kasih Sayang. Bahkan, untuk sekadar bertatap muka pun, mereka tak bisa.
Kebetulan, tepat pada Hari Valentine kemarin (14/2), Green Force –julukan Persebaya– harus turun ke lapangan melawan Persib Bandung. Artinya, Djayusman dan Lucky harus menjalankan kewajibannya sebagai pemain Persebaya.
Di sisi lain, Novriali dan Maya berkutat dengan jadwal latihan di klub masing-masing yang ketat. Intan –sapaan akrab Novriali– adalah pemain pilar Jakarta BNI Taplus, sedangkan Maya menjadi penggawa Jakarta PLN Elektrik.
Ketika Persebaya harus melawan Persib, perseteruan pun mewarnai hubungan Djayusman dengan Intan. Sebagai pemain belakang andalan Persebaya, Djayusman tentu berjuang agar timnya menang. Sementara itu, Intan adalah pendukung setia Persib.
”Yang repot justru saya, bingung mau membela yang mana,” ujar Intan.
Mantan pemain Bandung Tectona tersebut tentu akan memberikan dukungan kepada Djayusman. Namun, alasan itu juga tak cukup kuat untuk membuatnya berpaling dari Maung Bandung, julukan Persib.
”Asal Persebaya tidak kalah saja. Kalau kalah, Djayus (panggilan Djayusman, Red) bisa bete seharian,” ucap anak kedua di antara empat bersaudara tersebut. ”Bisa-bisa makin kelabu saja malam Valentine-nya,” imbuh wanita kelahiran Purwakarta itu.
Menyambut Valentine’s Day, Djayus punya rencana khusus. ”Seandainya ada pertemuan, mungkin diisi dengan dinner saja,” ungkap pemuda yang berulang tahun pada 22 Agustus tersebut.
Soal makan bisa menjadi masalah bagi mereka. Sebab, selera makan Djayus dan Intan bertolak belakang. Intan tak menyukai ikan dan semacamnya. Sebaliknya, ikan merupakan menu favorit Djayusman.
Lain lagi pasangan Lucky dan Maya. Terpisah antara Jakarta dan Surabaya tak membuat mereka kesepian. ”Tenang saja. Meski jauh-jauhan, kami bisa memanfaatkan teknologi. Ada video call,” jelas Lucky. Maya pun tenang-tenang saja. Komunikasi via telepon cukup menjadi pengobat rindu bagi keduanya. Bahkan, frekuensinya bisa melebihi minum obat yang biasanya dijadwalkan tiga kali sehari. ”Makanya, kami memilih operator yang sama, biar hemat,” terang Maya.
Ketika pulsa menipis, Maya dan Lucky memiliki alternatif komunikasi. ”Chatting saja juga cukup. Pokoknya, ada kabar dari dia,” kata Maya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar